Mahasiswa KKN Universitas Biru Langit Gali Potensi UMKM di Desa Pematang Obo

Mahasiswa KKN Universitas Biru Langit Gali Potensi UMKM di Desa Pematang Obo
Foto Bersama Dengan Pekerja Batu Bata, Rabu (21/7/2022). (Humas KKN Desa Pematang Obo 2022)

BATAMCRIME NEWS.COM | BENGKALIS - Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Balek Kampung merupakan salah satu sarana pengabdian mahasiswa dengan salah satu tujuannya yang menyangkut pemberdayaan masyarakat desa dengan memperkenalkan UMKM masyarakat setempat. Lokasi yang menjadi tempat berlangsungnya program ini adalah Desa Pematang Obo Kec. Bathin Solapan Kab. Bengkalis, Rabu (21/7/2022).

Ketua KKN UNRI 2022 Desa Pematang Obo, Kalinsa menjelaskan bahwa UMKM yang cukup ramai pemilik usahanya di desa ini adalah usaha pembuatan batu bata.
“Kurang lebih adalah 10 dari yang saya hitung tempat usaha pembuatan batu bata di sepanjang jalan tegal sari ujung km 4 aja, belum lagi di jalan-jalan lain yang ada di Desa Pematang Obo ini,” ujarnya.

Usaha pembuatan batu bata merupakan UMKM paling menonjol di Desa Pematang Obo dengan jumlah pekerja batu bata yang mencapai hingga 700-an orang. Sebagai usaha yang dominan di Desa Pematang Obo dan bahkan di seluruh Kec. Bathin Solapan memberikan Desa ini keunikan tersendiri dan memberikan lapangan kerja kepada masyarakat sekitar desa.
Mahasiswa KKN Universitas Biru Langit Gali Potensi UMKM di Desa Pematang Obo
Pak Sonny sebagai salah satu pemilik usaha pembuatan batu bata menjelaskan bahwa usaha batu bata di desa ini cukup lancar. Dengan situasi geografis di desa yang jenis tanahnya mayoritas tanah liat yang ideal untuk pembuatan batu bata.
Adapun proses pembuatan batu bata, dari proses penggalian tanah yang dibantu dengan penggunaan alat berat, pembentukan struktur tanah yang ideal biar tanah tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek, kemudian mencetak tanah menyerupai batu bata dengan menggunakan mesin percetakan batu bata/Pres, sampai pengeringan/penjemuran selama 1 hingga 2 minggu, lalu disusun sedemikian rupa diatas tungku perapian agar nantinya dibakar selama 3 hari 3 malam.

“Selama proses pembakaran batu bata, api harus tetap dijaga agar tetap menyala. Oleh sebab itu, kayu-kayu bakar memang sudah dipersiapkan terlebih dahulu dalam jumlah yang sangat banyak dan dengan ukuran yang besar-besar juga agar api bisa tetap membara selama 3 hari 3 malam,” ujar pak Sonny saat diwawancarai oleh Tim KKN UNRI Desa Pematang Obo.

Pak Sonny menjelaskan untuk penjualan batu-bata tidak terlalu pikir panjang, karena para pihak-pihak dari perusahaan penyedia bahan-bahan bangunan sendiri yang datang sendiri ke lokasi pembuatan batu bata. Jadi tidak perlu melakukan penawaran produk lagi.

“Pada saat proses pembakaran batu bata, sudah banyak orang yang melirik untuk memesan dan bahkan langsung mendatangi lokasi untuk mengambil batu bata yang sudah siap jual,” tambahnya.

UMKM batu bata yang menjadi sorotan utama di Desa Pematang Obo memberikan keunikan tersendiri bagi masyarakat dan hal ini pula sesuai dengan anjuran pemerintah dalam menggalakan UMKM di Desa dengan tujuan memperkuat stabilitas ekonomi daerah. (R/epin)
Lebih baru Lebih lama